Akhol Firdaus adalah seniman dan akademisi multi-disiplin asal Kediri, Jawa Timur. Semua keresahan terhadap karut-marut Tanah Air dalam sudut pandangnya terekam dalam album musik miliknya yang berjudul Dongeng Indonesia.Bagaimana cara yang tepat untuk menggambarkan keresahan yang terjadi di atas tanah air sendiri? Musisi asal Kota Kediri Akhol Firdaus menjawabnya dengan album musik sentimental miliknya yang berjudul Dongeng Indonesia. Album ini sudah dirilis dan bisa didengarkan di semua gerai musik digital serta stasiun radio.
Album Dongeng Indonesia ditulis sendiri oleh Akhol Firdaus secara personal namun memiliki makna yang sangat universal terkait sisi muram Tanah Air. Semua trek di dalamnya mewakili keresahan Akhol terkait beberapa isu sensitif seperti kelompok rentan, hak asasi manusia, hingga kepercayaan.Sudut pandang yang diambil Akhol Firdaus dalam album ini adalah menyuarakan sisi muram tersebut dalam bentuk lirik progresif nan artistik yang dikombinasikan dengan instrumen sederhana.
Pendengar yang menyimak album ini akan merasakan pesan penuh makna nan artistik seperti yang pernah dilakukan Iksan Skuter hingga Iwan Fals.Terdapat enam trek di album Dongeng Indonesia yang semuanya menyuarakan beberapa isu sensitif di tanah air termasuk di lingkungan sekitar Akhol Firdaus.
Album ini dibuka single ‘Dongeng Indonesia’ yang membahas keadilan terhadap kelompok minoritas keyakinan tertentu. Disusul dengan ‘Tragedi Paidjo’ yang membahas tentang tulisan karya Clifford Greetz, serta trek ketiga ‘Rumah Ibadah’ yang secara spesifik didedikasikan terhadap aktivis advokasi kebebasan beragama.
Album ini juga diisi oleh sejumlah lagu yang membahas tentang kerukunan semu yang tertuang dalam lagu ‘Ironi Bhinneka’ serta ‘Ilusi Damai’, sebelum ditutup oleh pesan penuh makna tentang kutipan terkait Ketuhanan lewat lagu ‘Mabuk Agama’.Album Dongeng Indonesia dirilis di bawah bendera label Minor Vox. Ia adalah label musik independen yang digagas sekaligus dimiliki oleh Akhol Firdaus sendiri.Proses penggarapan album ini dipimpin oleh Pradio Manggara Putra.
Bukan nama asing, ia adalah frontman dari kawula rock asal Kediri, IGMO. Perannya sebagai produser dan pengatur musik dalam proyek Dongeng Indonesia menandai langkah Dio keluar dari zona kenyamanannya yang selama ini dipenuhi dengan musik rock.Pradio tak sendiri. Ia mengajak Iga Dahana, rekan satu band-nya untuk mengisi gitar akustik. Tak hanya itu, Dea Arma juga mengisi part sinden di lagu “Ilusi Damai”.
Selamat menikmati sisi muram tanah air dalam sudut pandang Akhol Firdaus lewat album Dongeng Indonesia.
Tentang Akhol Firdaus
Akhol Firdaus adalah musisi, seniman, dan akademisi lintas disiplin asal kota Kediri, Jawa Timur. Potret gelap lingkungan sekitar yang dilihatnya dalam perspektif akademisi dan warga masyarakat membuat dirinya menuangkan semua keresahan lewat album musik berjudul Dongeng Indonesia.Di luar aktivitas berkesenian, Akhol Firdaus adalah pengajar filsafat di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Jawa Timur. Dirinya aktif dalam kepenulisan esai filsafat dan merupakan direktur dari Institute of Javanese Islam Research (IJIR).Selain mengajar, Akhol Firdaus pula aktif mendukung peserta didiknya untuk mengenal dan mendalami kebudayaan daerah masing-masing dalam kerangka filosofis. Beberapa karya terbarunya dapat dibaca di geotimes.id dan arrahim.id.