Musik dan lagu yang mengisi dalam film menjadi salah satu elemen penting yang membuat alur dan jalan cerita menjadi menarik. Begitu pun dengan musik yang menghiasi film terbaru Visinema Pictures, “Ali Topan”. Dalam film tersebut, ada sejumlah musisi band indie yang menjadi soundtrack utama film diantaranya adalah “Kuning”, lagu milik Rumahsakit yang dibawakan ulang band post rock Morfem. Ada juga “Ode Untuk Kota” milik Bangkutaman dan “Serana” dari For Revenge.
Dalam acara konferensi pers yang berlangsung pada hari Selasa (13/2) sutradara Sidharta Tata mengungkapkan tentang alasan memakai lagu dari para musisi indie tersebut,
“Pada awalnya saya cuma ingin mencari bentuk baru dari Ali Topan versi Ari Sihasale dengan lagu “Anak Jalanan”. Saya mencoba mencari tahu lagu yang sangat ‘Ali Topan’, sangat ‘Jakarta’ dan mempunyai irisan. Setelah mencari-cari, Rumahsakit menjadi lagu yang sangat berkesan bagi saya. Ketika lagu ini dibawakan oleh Morfem dan saya juga penggemar Jimi Multhazam., lagu itu bisa teedengar sangat keras tapi juga sekaligus romantis dalam satu waktu.”
Film “Ali Topan” berkisah tentang romansa dua anak muda yang mendamba kebebasan di tengah kekangan keluarga dan tekanan yang menghantam mereka. Ali Topan dan Anna Karenina adalah representasi nilai “Rebel tapi Responsible” yang juga lekat dengan anak muda saat ini. Meski berasal dari keluarga yang memiliki privilese, tetapi Ali Topan dan Anna dengan lantan gmenyuarakan isu-isu sosial yang sangat relevan. Keduanya juga berani berjuang demi hal yang benar meski harus melawan arus. Keduanya memang bersikap rebel tapi tetap bertanggung jawab. Ada alasan dan tujuan untuk kepentingan yang lebih besar, alih-alih memilih kenyamanan personal.
Berasal dari keluarga yang berantakan, Ali Topan (Jefri Nichol) memilih menghabiskan waktu di
jalanan Blok M dan Warung Seni di bawah asuhan Opung Brotpang (Ari Sihasale) bersama
gengnya, Dudung (Reza Hilman), Bobby (Omara Esteghlal) dan Gevaert (Bebeto Leutualy). Pertemuannya dengan Anna Karenina (Lutesha), anak dari keluarga penguasa bisnis properti
memberi warna pada hidup Ali Topan. Ali dan Anna saling jatuh cinta, tapi sayangnya hubungan
mereka ditentang keras oleh orangtua Anna. Kekecewaan yang tak terbendung mendorong Ali dan Anna untuk pergi berpetualang bersama
menembus jalanan lintas kota pulau Jawa, demi mencari masa depan baru. Namun dalam perjalanannya, banyak pihak berusaha melacak dan memburu mereka, termasuk Boy (Alex
Matthew) yang tidak suka dengan kebersamaan Ali dan Anna. Ali Topan pun dituduh menjadi dalang dari kerusuhan di Warung Seni dan melakukan penculikan terhadap Anna.
Film “Ali Topan” diangkat dari novel laris “Ali Topan” karya Teguh Esha yang populer pada era
1970-an. Cerita pun dikembangkan agar relevan dengan konteks anak muda masa kini dengan
berbagai masalah yang dihadapi mereka. Selain Jefri Nichol dan Lutesha, film “Ali Topan” juga
dibintangi Ari Sihasale, Onadio Leonardo, Reza Hilman, Omara Esteghlal, Bebeto Leutualy,
Anya Zen dan Axel Matthew Thomas.